RSS

Tag Archives: penilai

MATEMATIKA DAN PERAN GURU

  1. 1.      Pendahuluan

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisir secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterprestasikan berbagai ide dan kesimpulan (Sujono, 1988:5). Matematika adalah mata pelajaran wajib di setiap jenjang sekolah, mulai dari TK sampai SMA. Materi yang didapat di setiap tingkat selalu bertambah tinggi dan bertambah sulit. Semakin tinggi tingkatan sekolahnya matematika dianggap sebagai ilmu yang mematikan bagi sebagian siswa. Tetapi ada juga siswa yang selalu merasa tertantang untuk menyelesaikan saat yang semakin sulit tersebut.

Mengajar adalah kegiatan yang kompleks, karena merupakan  interaksi yang halus bervariasi antara guru, siswa, bahan pelajaran kelas, dan lingkungan kultural (Popham dan Baker, 2008). Pelaksanaan pengajaran ini rumit sekali sehingga diperlukan pemahaman secara tuntas terhadap sebagian besar interaksi yang berpengaruh pada pengajaran. Oleh karena itu, dalam proses mengajar seorang guru harus mampu berinteraksi dengan siswa dan lingkungan sekitarnya.

Menjadi guru matematika tidak hanya membutuhkan penguasaan terhadap  materi pelajaran, tetapi seorang guru matematika harus mampu mengubah cara pandang siswa terhadap matematika. Sebab, matematika dianggap sebagai momok bagi siswa (Surya, 2005). Anggapan tersebut menjadi masalah klasik yang terjadi pada hampir semua jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Pendidikan Tinggi. Pada kenyataannya, masih ada “image yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Salah satu faktor yang dapat berpengaruh buruk terhadap prestasi matematika siswa adalah kecemasan.

Guru memegang peranan penting dalam mencari alternatif untuk mengatasi kecemasan siswa yang tidak berkesempatan mendapatkan pelajaran tambahan matematika di luar sekolah. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan men-ciptakan suasana belajar yang dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa. Fisher (1988:17) menyebutkan bahwa guru kelas dapat membantu mengurangi kecemasan siswa dengan membuat suasana kelas yang menyenangkan, seperti menggunakan hu-mor, permainan, dan aktivitas dengan tingkat relaksasi tinggi. Kecemasan siswa juga dapat dikurangi dengan memberikan rasa aman kepada siswa, suasana santai tetapi teratur, dan juga dengan kurikulum dan jadwal yang terorganisir secara baik. Situasi kelas yang penuh kompetisi sebaiknya juga tidak diterapkan. Pada dasarnya, guru diharapkan dapat menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perilaku dan prestasi belajar siswa.

Read the rest of this entry »

 
3 Comments

Posted by on March 22, 2014 in Uncategorized

 

Tags: , , , , , , , , , , , , , ,